Hmm...tukang balon gas.... tanpa sengaja, ketika sore tadi berlangsung event di kantorku, aku memperhatikannya... Wajahnya sederhana, sama seperti busana yang dikenakannya, namun senyumnya itu yang membuat aku "terpikat" untuk mengajaknya bicara...
Aku bertanya tentang kesehariannya, bagaimana menghadapi hari hari kalau tiada pesanan untuk event skala besar... dia berkata dengan dialek melayu gorontalo kentalnya " rejeki Allah so ator pak, kalo tidak ada pesanan saya bakarja apa saja Pak..yang penting saya bisa mokase makan anak istri dirumah, kalo tida ada, ya cuma itu yang Allah kase pa saya" ( Rezeki Allah yg mengatur, kalo tidak ada pesanan saya kerja apa saja, yang penting bisa kasih makan anak istri, kalo tidak ada, yaa berarti cuma itu rezeki Allah untuk saya *) dia pun tersenyum lugu..SUBHANALLAH...dalam kesederhanaanya, keangkuhan saya serasa di "tembak" dengan keluguannya itu..
Sebenarnya hari ini saya penat bukan main, karena sudah tiga hari saya overload kerja menghadapi event di kantor. Namun semua kepenatan tadi seolah sirna dengan "tembakan" kalimatnya... Betapa malunya saya...jika disandingkan dengan ketulusan si tukang balon gas tadi...rasanya seluruh keikhlasan saya tiada sebanding dengan keikhlasannya, bagaimana saya tidak malu...., saya masih saja disibukkan dengan aktivitas jazad dan nafsu, kadang ruhani saya jengkel melihat teman-teman yang seolah masa bodoh dengan pekerjaan..puff...akhirnya kepenatan ini benar benar sirna, hanya dengan satu kesederhanaan dan keluguan sang tukang balon gas...Terima Kasih " SANG PENGATUR" hari ini kau memberi ku satu lagi kesempatan bertemu dengan ahli surgaMU yang dengan bahasaMU, disampaikan satu nilai kebaikan lagi...Makasih ya Allah...
2 komentar:
Iya,,, saya setuju sama Akang tukang balon itu. Kalo sama yang punya blog, rada2 setuju sajalah. Jangan banyak2, ntar jadi 'nyebelin' kayak Kang Agil, hehe..
hahahaha...ampun ABANG... udah nyebelin..ngotot pula ke Ama
Posting Komentar