Rabu, 23 Juni 2010

Melihat Allah

Minggu malam kemarin, saya kedatangan seorang tamu...dia diantar oleh 'Hamzah' sahabat saya. Sahibul hikayat, sang tamu adalah seorang sarjana teknik dari Tanah Makassar, yang kebetulan menikah dengan kerabat yang masih tetangga pula.

Sebelumnya saya diberi tahu Hamzah sahabat saya ini, "Kak, nanti malam ada yang perlu dibantai" saya pun tersenyum kecil. " Ada ada saja sahabatku ini....

Ketika sang tamu datang, dengan sedikit basa basi, saya tanyakan maksudnya, dan tiba tiba, di"Tembaklah" saya dengan berbagai jenis pertanyaan Aqidah dan Tauhid yang sungguh dalam maknanya. Saya paham, bahwa sang tamu berpembawaan terbuka dan ingin bertanya pada inti masalahnya, biasalah...namanya orang teknik, maunya yang pasti pasti saja...

Tanya Jawab Ringkasan (ceritanya .... S = Saya, T= Tamu ):

T : Maaf Kak, apakah Kak ini sholat ?
S : Ya, saya sholat...
T : Lalu kenapa Hamzah sahabat Kakak ini tidak sholat ?
Saya tersenyum kecil...
S : Itu urusannya dengan DIA, bukan urusan saya, karena saya tidak punya hak menghakimi.
dia sedikit merengut...
T : Tapi kan kewajiban kita mengingatkan,
S : Semua kembali ke padaNYA juga untuk memberi hidayah...

Dia masih terbingung bingung....

lalu pertanyaannya saya kembalikan lagi," Apakah kamu sholat ??" dijawab dengan muanttaff dan yakin..."Ya saya Sholat !" saya tetap tersenyum... lalu saya tanyakan lagi " Apakah pernah khusyu ?" dia agak terdiam lalu berkata " bukankah lebih baik berusaha khusyu daripada mengaku khusyu" saya jawab " Benar, tapi bagaimana caranya kamu khusyu ?" dia terdiam kembali. Lalu saya susul lagi "trus selama khusyu,apa yang kamu bayangkan?" dia menjawab " bingung juga pak, kadang aktivitas memancing, kadang perempuan, kadang mobil, pokoknya macam2" saya terkekeh pelan...Hamzah pun terkekeh disudut kursinya " Itulah Tuhan Tuhan kalian di dunia " ujar saya pelan. Diapun menyusulkan peryataan yang lebih heboh lagi..."Soalnya kan ALLAH perkara Ghaib, jadi bagaimana membayangkan ALLAH" inilah sesungguhnya kesalahan kita, lalu saya katakan "Kalo Allah Ghaib, berarti hakikat Allah sama dengan Setan, Jin dan sebangsanya dooong..? Ghaib..., padahal Allah tidak menyerupai apapun dari ciptaanNYA" diapu terdiam, lalu proses tembakannya menurun. Tibalah saya gantian menembaknya dengan berbagai nasehat dan Dalil.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. QS 57 Ayat 3 (Al Hadiid 3)

Bukankah sudah jelas jelas dalam ayat ini, Allah itu zhahir/lahir, dia pula yang bathin, dibatas akal, tak ada yang mampu menerima ini, karena sesungguhnya melihat Allah bukan perkara mudah. Apalagi dengan akal yang cuma sekepal tangan lahir.

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Nuur 24 ayat 35)

Ini pun satu ayat yang menjelaskan tentang Allah secara zhahir...yang pada batas dalil, ini akan terus menjadi dalil, namun dengan keyakinan kita, kita akan mampu melihatNYA..pada tataran rasa. Karena sesungguhnya perjumpaan denganNYA pasti mampu kita laksanakan.

Surat Al Kahfi Ayat 105 dan 110 menjelaskan tentang perjumpaan ini:

105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia[896], maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya


Kemudian dalm surat 84. Al Insyiqaaq ayat 6

Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh
menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya."

Inilah sesungguhnya sesuatu yang tersurat dan tersirat dalam Alquran, namun kita dibutakan oleh pemahaman tentang keghaiban ALLAH.. sehingga sholat dan ibadah kita dibelokkan oleh sang iblis ke "Pancing, Toyota, Terios dsb"

Lalu cerita si tamu tadi akhirnya berakhir happy ending, alias sukses terbantai dan menjadi salah satu sahabat saya. Ato namanya..


Catatan: untuk sahabatku Hamzah dan Ato...Terima kasih
untuk afrah...nanti cerita special ngana punya hehehehe

3 komentar:

andi bombang mengatakan...

Saya juga pengen 'dibantai' dong, Kang. Hehe,,, Apa kabar, Teman?

Admin mengatakan...

Hehehehe..... apakah DIA bisa kita lihat ???

Mohammad Syah Reza mengatakan...

Abangku Ganteng : Bang Andi kan raja bantai...
Alferiyyi : bisa...kenapa gak >> kabar yang "lebih dekat" dari urat lehermu